Sistem Pengkaderan PMII Rayon Dakwah

Posted by Amar Suteja Minggu, 22 September 2013 0 komentar
PMII adalah merupakan suatu organisasi pengkaderan di tingkat mahasiswa yang mempunyai tujuan terbentuknya pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Sebagai organisasi pengkaderan, PMII posisinya berada di luar (ekstra) kampus, yang secara bertahap terus melakukan proses kaderisasi, baik secara formal, non forma dan informal. Proses kaderisasi secara formal dilakukan secara bertahap mulai dari Masa Pneriamaan Anggota Baru (MAPABA), Pelatihan Kadert Dasar (PKD) dan Peatihan Kader Lanjut (PKL).
Proses pengkaderan non-formal dilakukan oleh pengurus untuk menjawab kebutuhan strategis kader dalam mengisi ruang-ruang publik. Sebagai wahana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kader pada arah pengembangan kapasitas, skill pribadi (sesuai dengan kecenderungan dan keahlian fakultatif kader) serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang tidak hanya berorientasi untuk mengisi ruang-ruang kosong PMII (struktural dan kultural). Akan tetapi harus dengan cara pandang ke depan dalam wilayah yang lebih besar dan setrategis. Sehingga pendidikan dan pelatihan ini, harus juga harus mampu memberikan ruang akselerasi kader diluar keluarga besar NU, yang tentunya berangkat dari pemetaan terhadap kelompok-kelompok setrategis. Dengan pola ini diharapkan PMII mampu berperan dalam melakukan distribusi kader di semua lini.
Dalam proses pengkaderan informal, dilakukan oleh warga atau kader PMII dalam ruang praktis yang ada dalam organisasi intra kampus. Adanya organsasi intra kampus tersebut, sebagai media ekspresi (action) atau bentuk manifestasi dari nilai-nilai yang ada di PMII yang selama ini di dapat. Dengan adanya tindakan tersebut, akan nampak jelas apa yang seharusnya dilakukan oleh kader-kader untuk melakukan proses penanaman nilai secara makro pada seluruh mahasiswa.

A. Citra Diri Ulul Albab

Individu-individu yang membentuk oleh komunitas PMII dipersatukan dengan konstruks ideal seorang manusia (manusia seutuhnya). Secara idelogis, PMII merumuskannya sebagai ulul albab-citra diri seorang kader PMII. Tanda-tanda Ulul albab secara umum didefinisikan yang pertama sebagai seseorang yang selalu dan bersungguh-sungguh mencari ilmu pengetahuan (olah pikir). Yang kedua seseorang mampu memisahkan yang jelek dan baik (mungkar dan batil). yang ketiga kritis dalam mendengarkan pembicaraan pandai menimbang-nimbang ucapan teori, proposi atau dalil yang ditemukan oleh orang lain. dan yang keempat bersedia menyampaikan ilmu kepada orang lain untuk memperbaiki struktur masyarakat. Dengan sangat jelas citra ulul albab disarikan dalam motto PMII dzikir, pikir dan amal sholeh.
Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an untuk menjelaskan secara lengkap kader tentang tan-tanda Ulul Albab digambarkan dalam sebagai sebagai ayat dalam al-qur’an.
1.      Al-Baqarah (2): 179
“dan dalam hukum qishas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai Ulul Albab, supaya kamu bertaqwa.
2.      Al-Baqarah (2): 197
“dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku wahai Ulul Albab.”
3.      Al-Baqarah (2); 296
“Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang mendalam tentang Al-Quran dan Hadits) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dianugerahi al-hikmah itu, maka ia benar-benar dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya Ulul Albab-lah yang dapat mengambil pelajaran.”

4.      Ali-Imran  (3):190
dialah yang menurunkan al-kitab kepada kamu. Diantra (isi)nya ada ayat-ayat muhkamah itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat, Adapun orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari Tugas Akhir’wilnya, padahal tidak ada orang yang tahu Tugas Akhir’wilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan: “kamu beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semua itu dari sisi Tuhan kami.” Dan kami tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan Ulul Albab.”
5.      Ali Imran (3): 190
“sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi Ulul Albab.”
6.      Al-Maidah (5) 100
“katakanlah : tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka betaqwalah kepada Allah hai Ulul Albab, agar kamu mendapat keuntungan.”
7.      Al-ra’d (13): 19
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar-benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah Ulul Albab saja yang dapat mengambil pelajaran.”
8.      Ibrahim (14); 52
“(Al-Quran) ini adalah penjelasan sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan denganya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar Ulul Albab mengambil pelajaran.”
9.      Shaad (38): 29
“ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran Ulul Albab.”
10.  Shaad (38): 29
“dan kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rakhmat dari Kami dan pelajaran bagi Ulul Albab.”
            11. Al-Zumar (39): 9 
“(Apakah kamu hai orang-orang musrik yang lebih beruntung)ataukah orang-orang yang beribadat diwaktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhanya? Katakanlah: “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” sesungguhnya Ulul Albab-lah yang dapat menerima pelajaran.”
12.  Al-Zumar: (39): 17-18
“dan orang-orang yang menjauhi taghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira, sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah Ulul Albab.”
13.  Al-Zumar (39): 21
“Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air langit dari bumi, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi Ulul Albab.”
14.  Al-Mu’min (40): 53-54
“dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa, dan kami wariskan taurat kepada Bani Israil untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi Bani Ulul Albab.”
15.  Al-Talaq (65):10
“Qallah menyediakan bagi mereka (orang-orang yang mendurhakai perinath Allah dan rasul-Nya) azab yang keras, maka bertaqwalah kepada Allah hai Ulul Albab, yaitu orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu.”
      Dari elaborasi teks di atas, komunitas ulul-albab dapat dicirikan sebagai berikut : (secara skematik dapat dirumuskan dalam bagan)
a.       Berkesadaran histories-primordial atas relasi Tuhan-manusia-alam.
b.      Berjiwa optimis-transedental atas kemampuan mengatasi masalah kehidupan/.
c.       Berpikir secara dialektis.
d.      Bersikap kritis.
e.       Bertindak Transformatif              

Sikap atau gerakan seperti ini bisa berinspirasi pada suatu pandangan keagamaan yang transformatif. Nah, Ulul Albab adalah orang yang mampu mentransformasikan keyakinan keagamaan atau ketaqwaan dalam pikiran dan tindakan yang membebaskan: , melawan thaghut.
                       
B. Ulul Albab Adalah Kader Pelopor
Ulul Albab itulah yang dalam bahasa pergerakan disebut dengan kader pelopor (vanguardist). Kepeloporan dalam pengertian apa? Siapakah sebenarnya kader pelopor tersebut?
Asal usul istilah pelopor berasal dalam khasanah politik. Pertama kali diperkenalkan oleh Lenin di Rusia pada sekitar tahun 1980-an. Istilah itu digunakan untuk menyebut suatu partai pelopor (Vanguard party). Artinya, kepeloporan pada mulanya bermakna politik. Dalam penertian Lenian ini kepeloporan dimaknai sebagai kepeloporan politik atau propaganda bagi Partai Pelopor.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sistem Pengkaderan PMII Rayon Dakwah
Ditulis oleh Amar Suteja
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://pmii-rayon-dakwah.blogspot.com/2013/09/sistem-pengkaderan-pmii-rayon-dakwah.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Blog PMII Rayon Dakwah Komisariat Sunan Ampel Cabang Surabaya Di Desain Oleh Amar Suteja .